ziddu

Kamis, 04 Februari 2010

backpacker Part 1

BACKPACKER

PASURUAN – SURABAYA – JAKARTA – LAMPUNG – JAKARTA – JOGJA – PASURUAN















Sebuah cerita Perjalan penghujung Tahun dan berakhir pada awal Tahun yang dilakukan Oleh anak cucu Doerasit yang terhimpun dalam satu Forum

GURAD

( Guyub Rukun Keluarga Doerasit )


Musyafir :

Ragil S.M

Krismawan N.D

Candra P.P

Khoirul M

Lusia P






30 Desember 2009 – 4 Januari 2010











Kata Pengantar




Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Nama Gurad dapat menyelesaikan sebuah perjalan yang dengan maksud bersilaturhmi kepada Sanak saudara jauh disana, tak lain tujuan dari sebuah perjalanan ini adalah Melihat merasakan dan mendengan apa yang terjadi dalam Keseharian saudara – saudara Kami yang tidak lain hanya Setiap setahun sekali atau beberapa Tahun sekali Kita Bertemu bersenda Gurau seperti sedia kala diwaktu kita kecil yang selalu bermain dan bercengkerama bersama sama


Dalam perjalan ini pula terdapat beberapa moment, kisah atau pesan – pesan mendidik yang ditujukan kepada pembaca dan sebelumnya apabila terdapat kata – kata yang kurang sedap di baca maka janganlah dibaca


Semoga penulisan kisah perjalan ini menjadikan manfaat bagi para pembaca sekaligus pelaku dalam kisah ini dan semoga perjalanan kami ini akan berlanjut dan melahirkan beberapa Penerus dari keturunan keluarga besar GURAD, sekian terima kasih







Pasuruan, 18 Januari 2010

Penulis,





( GURAD )























BAB I

PERENCANAAN


Pertemuan dua sejoli antara Ragil dan Lusi adalah sebuah awal dari pertemuan yang berakhir disebuah Pelaminan , 5 Desember 2009 adalah Pertemuan antar anak Cucu GURAD yang dulunya bermain dan berkumpul bersama setiap sepulang sekolah di SD Wonorejo 04 Kec Wonorejo Kab Pasuruan dan berkumpul bersama di rumah Mbah Ndut ( Ayah dari Ragil ) / omah kulon ( Bhs Jawa , red ). Dan pada 5 Desember itulah sebuah acara Pernikahan Ragil dan Lusi, pada saat itupula gagasan dimana rasa kebersamaan itu ternyata nyaman dan apalagi sebuah Kebersamaan yang dilakukan antara saudara satu dengan saudara yang lain


Tanpa sadar kita mengungkap beberapa kisah dimana kita sering bersama kemanapun kita pergi diwaktu kita masih kecil dulu , dan pada akhirnya sembari melengkapi kisah kecil maka sebuah rencana digagas yang antara lain Backpacker ( Perjalanan yang Hanya ditemani Tas Punggung ), pada saat itupula kita berencana hijrah ke beberapa Pulau diluar Pulau Jawa secara rutin tiap Tahun


Awalnya kita sudah berencana untuk backpacker hanya setahun sekali di akhir Tahun / dalam setahun yang akan dimulai pada Akhir Tahun 2010, entah kenapa rencana tersebut dapat berubah selang beberapa minggu saja dan persiapanpun tak terpikirkan, semuanya sudah diluar rencana antara ya dan tidaknya pelaksanaan backpacker ini


Tanggal 20 Desember 2009 adalah saksi bisu sebuah rapat yang berlangsung di Babatan yaitu Rumah neng Trik kakak kandung dari Ragil dan Seorang ibu dari Yayan dan Juga Budenya Irul dan Dito, rapat tersebut dilaksanakan guna mematangkan rencana backpacker yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2009


Semuanya bingung antara berangkat dan tidak, karena sudah dibahas dalam beberapa baris diatas backpacker ini adalah diluar rencana, adapun rencana itu adalah rencana sebagian yang mempunyai kepentingan, dan pada akhirnya dalam rapat tersebut terjadi kebimbangan yang dirasakan oleh Irul “ aku gelemae Berangkat, tapi aq ole endi duit … ??? “ akhirnya kita sebagai saudara tua dengan rela hati menyumbangkan dana walau sedikit tetapi bermanfaat dengan harapan Irul bisa Ikut berangkat bersama kami


Tak lama ide muncul untuk segera menghubungi Dito ( editorial SCTV di acara INBOX ) yang kebetulan Dito berdomisili di Jakarta dan juga Dito Penggagas acara Backpacker ini, alhasil kabar dari Dito membawa sebuah angin surga, yaitu “ ngeneae wes …………… , engko’ lek wes oke kabarono aku , ben irit terus sesuai karo sifat backpacker yoiku golek sing paling murah, dadi engko’ berangkate lek iso bareng2 numpak sepur teko Suroboyo mudun ndek Stasiun pasar Senen utowo stasiun Kota , Yopo ? “ sesaat kita berunding dan menghasilkan kata sepakat bahwa kita berangkat dengan kereta api berangkat jan 15:30 WIB dari Surabaya


“ yowes tok, engko’ tak kabarane, pokok e lek wes totok Jakarta nginepe opo jare awak mu yo … ??? “ kita pun menjawab gagasan Dito seperti itu dan Dito Pun lekas menjawab “ Oke , Pokok e Budalo Disek lek wes toto’ gampang Pokok e “, Irul pun tercengang mendengar kabar dan supplement dari saudaranya di Jakarta karena dalam suara kecil Irulpun Berbisik kepadaku ( yayan ) “ sa’ umur urip aku durung tau nang Jakarta , mangkane yo’opo yo’opo aku kudu budal, gak due duit aku kate ngutang , lek iso scooter ku tak gade’ no , Lumayan isok nang Jakarta rek……… ??? “ spontan aku jawab “ suiiiippp……..!!!! Pokok e lek Jamsostek ku Cair Rul, kabeh gak usah Bingung Duit , Opo jare aku ongkose , opomaneh awakmu Rul Okay …….??? “ dan semua pun nyengir kegirangan tanpa suara dan senyum malu malu tuk ngungkapkannya


Di lain sisi omRagil teringat bahwa kantongnya sudah mulai kempes dan menanyakan kepada te Lusi “ Kira – kira kita Berangkat ke Jakarta cukup gak ya duitnya …..??? “ dan Lusi segera menjawab “ misalkan mau, ini ada tapi duit buat bayar Kuliah …. ??? : ( “ ………… dst


Tak urung sebuah perencanaan yang sudah hampir mencapai garis finish tiba – tiba hangus gara – gara tanpa persiapan terlebih dahulu kita akan melakukan acara dadakan, nggak tau apa yang menjadi keputusan mereka berdua ( Ragil & Lusi ) kita pun segera membuat struktur dari team backpacker guna segala sesuatu bisa berjalan secara structural dan terorganisir antara lain :

  • Ketua tim adalah Ragil

  • Sekretaris dan Bendahara adalah Lusi

  • Dokumentasi adalah Yayan / Krismawan ND

  • Peralatan dan logistic adalah Irul / Khoirul

  • Akomodasi dan transportasi adalah Dito

  • Setiap peserta yang berangkat dari Pasuruan Wajib membayar Iuran sebesar Rp 200 000 u/ Transportasi saja


Dalam stuktur tersebut sudah disetujui segala tugas dan tganggung jawabnya kedepan di kegiatan tersebut





BAB II

WAKTU TENGGANG



Setelah semua tersusun dengan rapi maka setelah perencanaan tersebut masih terdapat beberapa hal yang perlu dibahas, maka dalam Bab ini pembahasan waktu tenggang adalah berisi beberapa kisah – kisah menegangkan, karena kepanikan terjadi karena terhimpitnya waktu yang semakin hari semakin dekat dengan hari H pelaksanaan dan semakin berkurangnya persiapan yang awalnya sudah di setting zero accident


Hari Senin tanggal 28 Desember 2009 ada kabar orang hilang hanyut terbawa Arus Banjir di sungai Joho Desa Kulak Nogosari Pandaan, dan malam itu juga aku ( yayan ) terpanggil untuk segera merapat dan melakukan pencarian terhadap Korban tersebut


Selasa tanggal 29 Desember 2009 aku masih menjadi coordinator Lapangan ( OSC / On Scene Commander ) dan di lain tempat Irul dan omRagil berharap bisa bertatap muka denganku karena ada yang perlu dibahas yaitu tentang sampai mana kesiapan kita untuk melakukan Backpacker, akan tetapi aku ( yayan ) segera Menjawab bahwa aku masih dalam Pencarian Korban dan tidak bisa ditinggalkan, ketika itu sore hari gerimis dan bimbang gundah untuk memutuskan “ apakah aku ikut atau tidak backpackeran nang Jakarta iki “ handphone pun aku matikan agar tak mengganggu


Malam itu aku bersama anggota Tim SAR berkunjung Kerumah salah satu warga yang biasa membantu kita guna menggali informasi tentang Korban, walhasil tak lama kemudian info dapat kami terima bahwa selang tiga jam dari kejadian korban terlihat dua kakinya menjulur keatas diantara gelombang banjir yang mengalir


Tak lama aku pastikan bahwa info tersebut adalah 90%A1 ( pasti ) dengan maksud pribadi aku segera meninggalkan lapangan dan beranjak pulang karena korban telah ditemukan, wal hasil segera di koordinasikan bahwa tim akan segera menyusuri sungai kedung larangan malam hari menggunakan perahu karet LCR mesin Mercuri 40PK dan penerangan secukupnya atau minim , dan tim pun berangkat pas jam 11 malam dan berniat mendirikan selter di daerah mana yang dicurigai


Tak lama kita menunggu pas jam 05:00 pagi 30 Desember 2009 tim perahu karet mencoba menghubungiku tapi akupun lupa bahwa handphone yang mula digunakan komunikasi tim dengan posko aku matikan dan untungnya tim menghubungi handphone anggota yang berada di sebelahku, kabarpun terbaca bahwa minta dipersiapkan Ambulance karena korban telah ditemukan dalam kondisi tewas


Pas pada jam 08 : 30 WIB ambulance datang dan korbanpun segera dikirim ke rumah sakit guna kepentingan Otopsi


Kurang lebih jam 09 : 30 WIB akupun teringat dengan rencana backpacker ke Jakarta dan semua saudara ku mencoba menghubungiku karena ada perubahan rencana yang mula nya berangkat jam 15 : 30 WIB dirubah menjadi berangkat jam 11 : 00 WIB , akupun panic dan tidak mau ada perubahan, karena bagaimanapun juga hasil rapat harus dihormati


Tak lama kemudian aku berharap ada teman yang balik kanan ( Pulang ) tapi detik demi detik berlalu ternyata tidak ada juga yang Pulang “ Huh ………. , awalnya seneng karena korban telah ditemukan dan berharap ada teman yang Pulang “ aku pun teringat bahwa di dalam Dompet ku ada sesuatu yang tertanggung , yaitu berkas untuk pengambilan Akte Kelahiran di Catatan Sipil , milikku Tiga dan milik Pak Moden juga Tiga


Rencana pulang yang seharusnya Lewat Pandaan malah berubah Lewat Pasuruan untuk mengambil Akte Kelahiran di kantor Catatan Sipil, keuntungan yang didapatpun menjadi bahan pertimbangan kenapa aku harus lewat Pasuruan, yaitu apabila Akte diambil maka akan ditebus Oleh Pemiliknya dan uangnya dapat digunakan untuk Ongkos Backpacker ( maklum Makelar Akte Kelahiran di Desa )


Ternyata saudara – saudara ku semua pada jam tersebut mengalami kepanikan yang sama denganku, karena serasa kalo tidak berangkat bersama tidak nyaman rasanya. Dan jam 14 : 00 semua sudah beres , akte kelahiran sudah diambil tinggal menghitung detik saja menuju keberangkatan, akhirnya jika dihitung detik demi detik maka waktu yang akan aku gunakan tidak cukup untuk ke Jakarta naik kereta dari Surabaya


Akupun merenungi apa yang harus aku lakukan dalam Bis yang berjalan Lirih dan Megelno ini, karena kereta berangkat jam 15 : 30 WIB dan waktupun tersisa sedikit


Sesampainya dirumah, jarum jampun sudah merajuk pada jam 14: 40 WIB , kepanikanpun makin menjadi – jadi karena dompet sudah kosong waktupun sudah hampir habis, keputusan ngutangpun segera aku ambil dan berkeliling mencari orang yang mau meminjamkan uangnya


Akhirnya Rp 250.000 aku dapatkan dari orang yang berduit dan akupun berjanji mengembalikan pada Pertengahan Januari ( sampai saat ini belum juga aku kembalikan uangnya / tertanggal hari ini ) , dan tak kusangka tanggal 1 Januari adalah Hari Ulang Tahun ku maka tak kusangka pula Ortu memberi Kado Ongkos walau dikit tapi dapat memberikan manfaat dalam perjalanan ini, yaitu Rp 200.000


Pada awalnya rencana keberangkatanku di biayai oleh dana Jamsostek yang aku cairkan, tapi semuanya gagal Total dan Nyengir…….


Pada saat di Bis menuju Pulang tanpa dari Pasuruan Kusadari aku tidak Menghubungi saudara - saudaraku yang sedang Layu menungguku dan akhirnya mereka berangkat dengan terpaksa dan rasa berat hati




BAB III

KEBERANGKATAN




Segera terpikir untuk segera menghubungi Om Ragil sekedar menanyakan posisi Dimana, dan pada saat itulah kepanikan terjadi karena jadwal yang direncanakan berangkat dari Rumah pada Jam 13 : 00 WIB ternyata gara – gara aku semuanya menjadi Berantakan


Waktunya sudah terbuang dalam Kemacetan yang selalu terjadi Di Porong Akibat Lumpur Lapindo, itulah yang dialami Oleh Omragil bersama Irul dan Te Lusi, sesampainya di terminal Bungurasihpun mereka gak tau kearah mana jalur yang singkat menuju Stasiun Pasar Turi


Taklama Taxi pun disewa guna memotong waktu yang tertinggal dan ketidak inginannya terlambat kereta kemudian menunggu pagi tidur di stasiun ato berangkat via jalur lain ………


Dengan membayar sedikit mahal akhirnya tim OmRagil sampai Juga di stasiun Kereta dengan waktu tersisa hanya 5 menit kedepan kereta segera diberangkatkan, akhirnya usahanyapun terbayar dengan tiket yang didapat dan kereta yang tidak terlambat


Akupun segera berangkat tanpa pikir panjang, hingga mandipun aku lupakan karena Gerimis mulai mengiringi senja keberangkatan menuju Jakarta, di dalam bis Restupun aku selalu mencari info keberangkatan kereta ke Jakarta dalam perjalanan menuju Surabaya


Berkali kali aku telp teman yang biasa perjalanan ke Jakarta via kereta tapi tidak tahu jadwal sesore ini dan akupun semakin panic, karena dengan bea yang Paspasan aku harus sampai di Jakarta minimal Hari Yang Sama dengan Tim Omragil


Bungurasihpun menyambutku dengan khas calonya yang sedikit genit walau mereka Pria, sembari berjalan turun dari Bis restu Idolaku, seoarang pegawai PO . Bis Malam Jurusan Surabaya Denpasarpun Menghampiriku sembari memberikan referensi antara tiket Bis Malam dengan Kereta


Akupun bertanya harga dan sudah terpasang jelas dan besar bahwa Harga Transportasi saatni sudah tertib dan dipampang di Lobi terminal Bis Bungurasih


Tak lama aku segera menghampiri bis yang ditawarkan kepadaku dan ternyata bis tersebut jurusan Denpasar berjajar disebelahnya adalah jurusan Jakarta klas Ekonomi, akupun bertanya berapa tarif bis ekonomi dari Surabaya Ke Jakarta ? ( “ Rp 190 000 dik “ ) , “ wow ………. “ kataku sambil menghisap rokok Dji sam soe yang Baru saja aku Beli.


“ Kalau yang Bisnis tarifnya Berapa Mas ……..??? “ Tanya ku Lagi

“ Bisnis itu harganya Rp 240 000 dik ………. Gmn ? “

“ bentar Pak aku Pikir Dulu ………….”

Tak lama kemudian akupun diajak melihat Bisnya , tanpa kusadari Bis yang ditawarkan adalah PO BIS MAWAR , sejenak aku teringat tentang kata MAWAR ( mantan pacar diwaktu SMP Dulu )


“ Yach ………… , Okelah Kalo Begitu ……………”

Transaksipun menuai kata sepakat dan akhirnya aku diberikan kursi tempat Duduk di No 13 dan 14 disuruh Memilih


“ gak da yang Lain mas …………??? “

Masalahnya angka 13 adalah angka sial ( mitos ) dan angka 14 adalah tanggal kelahiran MAWAR

Dalam hatiku berkata “ wah masa harus seperti ini sih ……….. “

Terpaksa aku pilih angka 13 karena sudah dari pertam berangkat dari rumah sudah sial menghantui dan inilah akibat dari sebuah persiapan yang kurang perhitungan


Pikirankupun menjadi tenang setelah mendapatkan tiket Bis Ke Jakarta, tetapi aku mencoba menannyakan kabar keberadaan Tim Kereta dan akupun melayangkan kabar bahwa aku juga berangkat dan kita akan bertemu di Jakarta

Sms balasan dari OmRagilpun segera aku Baca “ beruntunglah kau mendapatkan Bis yang Ber AC dan Nyaman, bayangkan kita mulai dari keberangkatan hingga saat ini berjuang mendapatkan tempat duduk “

Akupun membalas sms tersebut dengan “ Mewah karena aku sudah 2 hari belum Tidur dan Butuh Istirahat dalam Perjalanan, tapi Nanti Pulang aku harus Pastikan memakai Ongkos yang Efisien”


BAB IV

PERJALANAN PANJANG


Wajahpun Mulai kusut karena dinginnya AC , TV pun dinyalakan oleh Kenek yang bertugas pada saat itu, tayangan pertama yang muncul adalah “ inalilahi wa inailaihi rojiun …Telah meninggal Dunia GUS DUR dengan tenang ………… “ berita itu adalah tayangan yang sangat mengagetkan semua penumpang Bis MAWAR Tujuan Kota Jakarta


Konsentrasiku pun mulai gak karuan karena dari kursi no 13 aku pindah ke Kursi No 04 Belakang Sopir, serasa nyaman karena kaki bisa selonjoran dan terlihat dengan jelas jalan yang panjang menuju Jakarta


Tak lama kemudian terlelap karena capek menemaniku tak terasa sudah awal perjalanan teringan tikungan keluar TOL ke Gresik dan ssssttttttt……………… ( Lelap )


Saat tertidur seingatku aku bermimpi bahwa “ Bis yang aku tumpangi itu adalah Bis yang Juga pengantar barang – barang paket kilat, rasanya seperti masuk ke sebuah Gudang tempat Produksi bahan Konveksi pakaian dan akupun melirik beberapa Tumpukan CD ( Celana Dalam ) yang siap edar, tak lama Bis pun berangkat dan aku tertinggal, sebelum tertinggal jauh aku berlari dan akhirnya Satpam Menangkapku karena kedapatan membawa CD 4 Pasang “ Keputusanku mengabmbil beberapa CD adalah efek dari Buru –buru dan kesiapanku membawa CD hanya 2 Pasang saja dan 1 pasang telah dipakai


Tak lama terbangun dan menoleh ke kanan dan kiri ternyata aku masih di dalam Bis MAWAR, dan melihat semua penumpang juga terlelap seperti beberapa menit yang aku lakukan


Entah sudah sampai didaerah mana akupun terlelap lagi, bunga tidurkupun mulai berkembang lagi “ seperti kenyataan padahal mimpi, pada saat itu aku tidak akan berangkat tanpa teman, nah seingatku dalam mimpi itu aku bersama seorang temanku yang akrab di panggil Mewek , berisik sekali si mewek di kursi belakangku dan melontar – lontarkan kata – kata mutiara dengan bahasa campuran jawa madura, dan akupun menoleh ternyata si Mewek bertengkar dengan sosok orang tua dari Madura , tak Lama karena pak tua membawa Celurit maka aku turun tangan menangkis pukulan celurit yang ditujukan ke Mewek, celurit aku Pegang sembari Berkata “ Mon Tak Nyaman ……..!!! tore Carok Bi’ Engkok “ tegasku melawan Pak tua “ , dan saat itulah aku terbangun untuk kesekian kalinya



Tak sadar setelah terbangun yang kesekian kalinya aku teringat hp ku yang terus berdering, terbaca ditto memanggil “ hallo nyampe mana bos …… ? ( ditto ) , ne masih Daerah Semarang , bagaimana, ada kabar dari team di sepur ( kereta ) ………….? ( yayan ) , “ oh ati – ati ae ojo lali ceck point, biasane copet wakeh karo jambrete pisan dadi lek turu ojok sirep-sirep nemen , lek aging , te lusi karo irul wes di sepur jarene kebek ora isok lungguh “ ( ditto ) , “ oyi bhe , iki tas tangi bolak balik mimpi gak puenak blas, oyi wes iku mau lek aging yo sms nang aku jarene engko’ lek wes toto’ ndek pulo gadung kabari, polae rencanae lek aging karo liane ngenteni aq “ ( yayan ) , “ oh yo, ngeneae , awakmu lek wes toto’ pulo gadung kabariae , misale ketemu lek aging barengae , teko pulo gadung nang nggonku gak adoh, numpak o bis kota jurusan Blok M terus mudun di Bunderan Senayan tapi lek bingung numpak ae Bus Way jurusane Podo lebih cepet, tapi lek ancen bingung numpak ae taxi njaluk terno nang senayan city , oke…??? “ ( ditto ) , “ oyi , beres , gampang wes lek wes toto’ aku sms nang awakmu, okay ……..??? “ ( yayan ) , “ btw kok wenak rek numpak bis malam……….??? Jenenge bis se Opo ? “ ( ditto ) , “ ngawor ………!!!, ki aq nggowo duit pas pasan , karepku ben toto’ Jakarta bareng ngothok gak onok maksud lain, trus aq yo butuh istirahat ben isok turu di Bis, tapi maeng rencanae sih numpak sepur tapi aku ktinggalan jam berangkat, jejenge bis se Bis Mawar, opo’o? “ ( yayan ) , Oh gak popo, be’e Bis Laen Polae kadang akeh Bis sing dadi sasarane jambret, yowes ati ati , ojo turu thok “ ( ditto ) , “ oke –oke , eh wes ngonoae disek yo…??? Polae batre ku kari titik kwatir g isok komunikasi maneh “ ( yayan ) , “ yoes……..!!!! , tapi biasane onok nggene ngeces di Bis Malam “ ( ditto ) , “ gak onok bhe ………..” ( yayan ) , “ cobak takok ae nang kernete, karo dijak ngobrol kernete “ ( ditto ) , “ yo es gampang , smsan ae iki batre wes kwembut kembut “ ( yayan ) , “ oke’ ati- ati yo…………??? “ ( ditto ) , “ OJRIT………….!!! “


Tak lama kemudian sampai di rumah makan , dan sebelumnya terlihat angguk angguk seorang kernet , aku kira dia sedang mendengarkan musik ajeb- ajeb tapi ternyata dia ngantuk berat, dan setelah sampai di Rumah makan perasaanku pun jadi lega karena dari rumah memang bawa bekal nasi bungkus buat di kereta kalo memang naik kereta, nasi Soto menjadi sasaran utama karena yang lain adalah masakan yang belom jelas rasanya dan itu sudah biasa di rumah makan seperti itu, sedikit makan soto dan teh manis mengisi perut yang sudah terasa keroncongan dan tak lupa Dji Sam Soe mengakhiri sebuah makan malam di tengah perjalan kali ini


Naik bis dan kembali melanjutkan perjalanan, perjalanan tidur lagi dan perjalanan ke Jakarta, sopirpun berganti tanda lelah bagi pengemudi yang sudah mengawal perjalananku dari Surabaya sampai daerah perbatasan antara jawa tengah dan jawa timur,Bis mulai melaju dengan sopir baru tapi agak sedikit beda karena kecepatan tidak seperti sopir yang pertama


Tengah perjalanan tertidur lagi sampai enggan lagi melihat perjalanan dan posisipun entah sampai dimana raweroh…….


Sejenak silir silir ac bertambah dingin rasanya karena dingin pagi menyambut tanda sarapanpun tiba,tak terasa baru saja makan malam dan sekarang sudah Sarapan pagi, terlihat sibuk para pelayan rumah makan kali ini karena memang kebetulan saat bis yang saya tumpangi adalah berpenumpang penuh sehingga asumsi mereka adalah pasti sarapan semua, tapi di rumah makan tersebut jatah makan gratis kita sudah tidak bisa diambil lagi karena jatahnya memang sekali makan gratis dan untuk kali ini tidak gratis


Terlihat tulisan kamar mandi , ngecas hp dan mushola, pilihan pertama adalah cas hp, terlihat di sebelah konector power untuk ngecas hp ada tulisan “ ngecas hp gratis , cabut bayar Rp 2000 “ dan tak perlu pikir panjang langsung saja berikan hpku ke servernya yang manis dan cantik gadis perbatasan jawa tengah dan jawa barat itu


Pilihan kedua adalah kamar mandi , setelah ngecas hp aku usahakan untuk bersihkan diri ke kamar mandi, terdengar suara yang khas dengan kamar mandi dan wc di semua tempat yang pernah aku singgahi yaitu “ brottt………, brot………., preketek…….., preketek……….. , brotttt….,brotttt……….. !!! ehm….. ehm…….“ , itulah suara misterius dan masih belum terjawab siapakah yang sebenarnya pencipta suara tersebut dari dalam wc dan maklumlah mungkin mereka masuk angin karena belum terbiasa dengan AC, antrianpun seperti loket 21 Cinema dan aku menjadi peserta kedua, tak lama giliranku memiliki ruangan 2x1,5 m dalam beberapa menitpun tiba, tak perlu pikir – pikir lagi langsung masuk dan buka pakaian dan jongkok untuk mengeluarkan semua sampah tubuh dan sejenak tanpa aku sadari bahwa sampah keluar tanganku mulai menarik narik gayung dan ternyata gayung berada di ruang sebelah, betapa paniknya diriku karena saat itu memang sudah tidak mungkin aku keluar dan memakai celana karena sebagian sampah masih menempel disudut tubuh yang berlobang ini, dan untung saja tas berada di dalam bersamaku dan akupun teringat ada sebuah botol minuman yang kosong dan bisa digunakan, alhamdulilah botol tersebut ternyata dapat menyembuhkan kepanikan ku


Sewa kamar mandi sudah terbayar dan badan sudah bersih, terasa segar rasanya ditemani teh hangat dan Dji Sam Soe , tak lama kemudian panggilan untuk naik bis kembali terdengar dari kernet yang selama perjalanan hanya bisa mengangguk – anggukkan kepalanya, check point kembali dan segera berangkat dan si cantik teriak kepadaku bahwa Handphone ku ketinggalan dan seperti apa yang tertulis tadi kalau ngecas gratis , cabut bayar Rp 2000, ditambah teh manis hangat Rp 3000 pas jumlahnya Rp 5000 sudah menghangatkan badan dan perut kosong juga batre HP bisa nambah satu garis saja


Perjalanan dimulai lagi dan saatnya menghidupkan komunikasi dengan tujuan, sesekali mengirimkan kabar kepada ditto bahwa perjalanan sudah dimulai lagi dan posisi saat ini sudah masuk kawasan Jl raya Patrol, entah ini daerah apa aku belum tahu dan yang jelas ini adalah Pantura penuh dengan kawasan pertanian yang penuh dengan iklan Pupuk Organik, sesaat sms dibalas oleh ditto “ kalo samean wes toto’ Patrol berarti wes emeh mlebu Tol, mengko le’ wes mlebu Tol smso polae wes cedek karo pulo gadung “ , dan aku hanya membalas dengan singkat saja “ Ojrit….” , sederhana saja aku lakukan chek point dan terlihat dengan jelas karena aku duduk pas di belakang Sopir bahwa sudah masuk kawasan Jalan Tol


Sebelum memasuki area terminal Pulo gadung terlihat di salah satu Mall ada shooting INBOX dan itu adalah salah satu pekerjaan rutin dari ditto untuk meng edit Visual dan lainnya, Cuman dalam pikiranku hanya terbayang “ seandainya aku bisa kelokasi tersebut hal yang aku lakukan adalah :

  1. ketemu artis

  2. ketemu team INBOX

  3. Tanya SCTV tower yang menjadi tujuanku siang ini “

Tapi semua pikiran itu segera hilang karena tidak mungkin aku lakukan




BAB V

SAMPAI DI DJAKARTA

  1. Pulo Gadung

Siang yang tak disangka sangka mencapai hampir 30° Celcius, dan baru saja keluar dari Bus AC jadi lumayan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyesuaikan kondisi cuaca Jakarta, dan sejenak teringat sebuah kata – kata dalam Film yang pernah aku lihat pada era tahun 80 hingga 90an “ IBU TIRI TAK SEKEJAM IBUKOTA “


Tak perlu terlihat gugup kalau sudah sampai di keramaian yang belum jelas keadaanya , sedikit berwajah serius agar terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan karena mengingat ini adalah daerah yang terkenal dengan Preman dan Pusat rantau, dan dalam history ku pernah terjadi pertikaian antara calo tiket Bus Malam yang mempunyai logat dari daerah pulau seberang Jakarta


Sembari meminum minuman energi yang aku beli sesaat sebelum berangkat ke Surabaya terdengar logat dari daerah asal dan tak malu aku bertanya kemana langkah selanjutnya menuju shelter Busway, “ nun sewu pak nderek tanglet , menawi bade tindak teng Buderan Senayan nete Busway lintang pundhi nggih ………? “ , Informan “ oh………, smean numpak dugi sebelah mriku mawon wonten ndeg – ndegkane busway, smean mlebu wae mengko tanglet male kalian petugase “ , aku “ oh nggih pun pak , matur nuwun ………., ngapunten , monggo ………”


Tak perlu lama – lama karena sedikit keringat sudah mulai membasahi singlet yang sudah 5 hari belum ganti, lumayan juga baunya dan tak ingin aku bikin lebih bau lagi karena panas Jakarta yang seperti dipantai Lovina


“ selamat siang pak , bisa saya Bantu ? “ sapa Petugas shelter berwajah cantik mirip salah satu artis presenter Jejak Petualang Ferissa Johan, dan suasana yang panas berubah menjadi seperti di Alaska yang dinginnya hingga minus 16 ° Celcius karena pesona wajahnya yang dapat merubah suasana tersebut, Hmmm……..


“ eh , mau ke Bunderan Senayan mbak…….., naik yang mana yach …..??? “ jawabku yang sopan dan santun kepada cewek yang ramah terhadap ku , “ mmmmmmmm………, kalo mau ke bunderan senayan berarti anda harus naik yang ini saja , jurusan Dukuh atas II , nanti oper lagi naik yang jurusan ke Bunderan Senayan atau Kota , atau , Blok M “ , “ mmmmm, okay dah kalo begggityu….., makasih ya mbak……. “ sembari gugup dan melihat Busway yang segera berangkat, tak lama si mbak tadi menyarankan untuk membeli tiket busway seharga Rp 3500, siplah…..


Seketika menunggu busway yang memang aku buat menunggu semabari melihat wajah cantik yang jarang aku lihat di desaku……, hehehehehe………………..


Busway dengan jurusan yang sesuai saran tadi segera merapat ke shelter untuk memberangkatkan penumpang termasuk aku, dan akupun segera masuk busway , dan sedikit cerita dalam busway karena hanya mendengarkan radio komunikasi milik sopir yang teriak teriak memakai bahasa sunda, dan kebetulan duduk disebelahku adalah Pria EXMUD yang melancolis atau Egois atau juga yang awalnya anak desa yang sudah menjadi anak kota karena bekerja dikota dan males berbicara, dengan memakai jas hitan kemeja putih terlihat ganteng dan di seberang kursi yang aku duduki adalah cewek karyawan kantor memakai rok pendek diatas lutut sekitar 7cm tak henti hentinya menelpon


Shelter Dukuh atas II pun aku jajahi dan menyeberang lewat jembatan penyeberangan yang khusus di buat oleh Pemerintah DKI untuk pengguna Busway, dan sangat bersih diarea jembatan tersebut karena biasanya diarea jembatan penyeberangan penuh dengan Pengemis dan penjjual kaki lima tapi kali ini steril dari gituan, sembari berjalan tak aku hilangkan untuk menoleh kanan dan kiri untuk mengingat daerah yang pernah aku jajaki, dan sebelah kiriku adalah gedung Indocement


Busway kedua adalah menuju Buderan Senayan, segera naik aja daripada ketinggalan busway, dan hanya beberapa menit saja dari shelter dukuh atas II sudah sampai di bunderan Senayan dan kali ini aku lebih memilih untuk berdiri karena takut nyasar dan kelewat, setelah turun tak terpikir mana arah yang benar menuju Bunderan Senayan karena terdapat simpangan di Jembatan Penyeberangan kali ini, dan dengan pede nya aku menunggu cewek yang tidak aku kenal untuk menanyakan arah yang mana ke Bunderan Senayan, “ misi ……., kalo mau ke Bunderan Senayan kearah mana yah…???, “ arah Bunderan Senayan ke Kanan, emang mau kemana ……….? “ jawab cewek sembari jalan ngebut , “ mau ke Tower SCTV , mang kalo boleh tau tepatnya lewat mana yah ..” sembari ngebut mengimbangi leju kecepatan cewek kota “ ikuti aja aku ntar lewat mana……….!!!” Sambil buru buru menjawabku , hmmm……….., cewek kok suka ngebut……….


“Bunderan Senayan itu lurus ntar ada bunderannya , tapi kalo mau ke Tower SCTV langsung aja belok kanan ikuti portal ntar ada papan gede tulisan TOWER SCTV “ kalimat terahir buat aku sebelum berpisah dengan cewek yang suka jalan ngebut , “ oke dech, makasih ya……….. “


Panas yang menemaniku kembali dan mengikutiku untuk separo bunderan Senayan , dan tak lama terlihat papan yang tadi dikatakan oleh pembalap, dan dari kejauhan sudah terlihat gedung Senayan city bersandar pada Gedung Tower SCTV , tak perlu kirim kabar kalau sudah sampai di depan kantor sms aja , karena aku mau bikin kejutan bagi mereka – mereka yang sedang menungguku di atas


Dan pikiranku pun berubah karena tante lusi nelpon aku dan dikira aku salah jalur, “ yan ojok lewat situ, kamu lewat terus aja antar ada gedung Tower SCTV dan tungguen disitu, “ okay aku uda di ngarepe satpam penjaga Tower SCTV “ jawabku , “ Oh yo wes ditto mudun , entenono……….” Perintah tante baruku , dan aku sebenarnya dikira masih sampai di depan Senayan City mall dan dipantau dari lantai 7 aku mau masuk ke senayan city, padahal aku mengeringkan keringat di depan satpam Tower SCTV sudah agak lama


Tak lama ditto datang dengan senyuman sambil melihatku terheran heran, bayangkan hanya memakai celana pendek mau masuk SCTV Tower, “ Wah…….. , welcome to Jakarta, Hebat ……………………., tak pikir nyasar, jarang – jarang isok mrene lek gak nyasar disek…………, opomaneh langsung meneng ndek ngarep kantor ku………….???? “ ungkap ditto dengan keheran heranan , “ wah…….. , jangan samain aku dengan yang lain, usahakan menggunakan otak kita sebagai alat Bantu pikir dan bertanya, pokok e utek ku iki wes tak install GPS update pokok e, yopo……..??? he ……….” Sombongku sambil berjalan memasuki beberapa system keamanan yang super ketat, sembari masuk dalam lift akupun dibisiki oleh ditto “ wah , gak nyongko aku yan le’ awakmu nggae kathok pendek “ bisik ditto , “ lho emange opo’o to’ ? “ Tanya ku keheranan , “ ngawor………, yo gak sopan yo……..” tegas ditto , “ oh yo she, tapi yo gak masalah to’, waraen ae aku artis anyaran sing kate casting acara backpacker………. , hahahahahaha……….” Jawabku sambil ngakak…….